ARTIKEL ISLAMI>> OLEH-OLEH AGUNG DI BULAN RAJAB
OLEH-OLEH AGUNG DI BULAN RAJAB
Oleh : Sayyidy Munzir Al-Musawa
Orang yang paling mencintai kita dari semua orang yang cinta pada kita
Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, malam-malam agung ini,
mengingat dan mengundang ruh dan jiwa kita mengingat peristiwa Mi’raj
Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang naik ke langit
dengan undangan tunggal dari Rabbul’alamin, tidak mengundang siapapun
selain Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk datang
menghadap, hingga Beliau shallallahu 'alaihi wasallam diriwayatkan di
dalam Shahih Bukhari:
“Datang kepadaku Jibril a.s dengan dua
lainnya, lantas ia membelah dadaku dan mencuci dadaku dari mulai urat
leherku sampai perutku lantas kemudian membawa Baki dari emas dan
menuangkan Iman dan Hikmah kedalam sanubariku, lalu mengembalikan posisi
tubuhku seperti semula, lalu membawaku Mi’raj menuju Masjidil Aqsha dan
di Masjidil Aqshalah aku bertemu para Nabi dan Rasul lantas kemudian
aku mulai naik melintas langit dunia”
kita fahami langit di
dunia luasnya sudah tidak terhingga, manusia belum mencapai ujung
batasnya karna terdapat padanya triliunan Galaksi dan belum terhitung
triliunan lainya yang jarak Galaksi terdekatnya yaitu Andromeda sudah
dua juta tahun kecepatan cahaya, bagaimana Galaksi yang terjauh dan itu
semua baru dilangit dunia, karena Allah berfirman :
“kami
jadikan di langit dunia itu bintang-bintang yang bercahaya, menunjukan
semua planet-plenet itu baru di langit yang pertama” (QS Al Mulk 5)
Dan Rasul menembus batas langit yang pertama itu, bukan Galaksi yang
terdekat tapi ke ujungnya, bersama Jibril As dalam beberapa kejap saja,
jauh lebih cepat dari kecepatan cahaya, kalau kecepatan cahaya butuh
waktu dua juta tahun menuju Galaksi yang terdekat (Andromeda), bagaimana
Galaksi yang miliaran lainnya, gugusan-gugusan bintang yang berjumlah
Miliyaran di angkasa ini kesemua jarak itu di tempuh dengan kecepatan
yang jauh lebih cepat dari kecepatan cahaya, sampailah ke batas langit
pertama,
Jibril memerintahkan pintu langit di buka untuk
Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, maka berkata para
malaikat penjaga pintu langit
“Siapa yang bersamamu wahai Jibril”
Jibril berkata :
“Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam”
“apakah ia sudah waktunya di utus dan bangkit?”
Berkata Jibril :
“Betul”
Maka Malaikatpun membuka pintu langit pertama dan berkata
“Selamat datang untuknya, semulia-mulia datang kelangit pertama telah datang”
Fahamlah kita dari ucapan ini, tidak ada satupun makhluk yang lebih
mulia menginjak langit pertama melebihi Sayyidina Muahmmad shallallahu
'alaihi wasallam.
Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari :
“Selamat datang untuknya, semulia-mulia yang datang telah datang kelangit pertama”
disaat itu berjumpa dengan Nabiyallah Adam a.s, yang mengucapkan salam
kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dengan ucapan
“selamat datang wahai Nabi Yang Shaleh wahai keturunanku yang Shaleh”
Maka saat itu Rasul shallallahu 'alaihi wasallam melihat dikanan Nabi
Adam jika dia melihat kekanan dia tertawa dan tersenyum jika dia melihat
kekiri dia menangis,
Maka berkatalah Rasul kepada Jibril : “wahai
Jibril kenapa Nabi Adam ini kalau melihat kekanan dia tersenyum, kalau
lihat kekiri dia menangis?”
Berkatalah Jibril : “Kalau ia
melihat kekanan, dia melihat arwah keturunannya yang Shaleh, kalau ia
melihat kekiri ia melihat arwah keturunannya kufur dan jahat sehingga
menangis jika melihat kekiri lantas beliau tidak melihat ke kanan semua
manusia yang ada di permukaan bumi ini dan bangsa seluruh bangsa,
afrika, amerika, Cina, Jepang, Arab dan seluruh bangsa yang ada di muka
bumi ”
Ruh keturunannya yg beriman dan shalih itu membuat Nabi
Adam a.s tersenyum pada mereka, wafat dalam keshalehan dan menangis
melihat keturunannya yang wafat didalam hal yang mungkar.
lalu Rasul
shallallahu 'alaihi wasallam menembus langit yang ke dua dan bertemu
dengan Nabi Isa bin Maryam a.s dan di sambut oleh Nabi Isa a.s demikian
didalam Shahih Bukhari dengan ucapannya : Tiadalah malaikat membukakan
pintu kecuali bertanya
“siapa yang bersamamu wahai Jibril hingga kau perintahkan membukakan pintu langit ke dua”
Jibril berkata :“Yang bersamaku Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam”
Maka iapun berkata : “Selamat datang untuk Sang Nabi, semulia mulia yang datang di langit ke dua telah datang”
Dibukalah pintu-pintu langit ke dua untuk menyambut Sayyidina Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam dan mereka pun menyambut gembira, para
malaikat berdesakan menyambut kedatangan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam.
Demikian Riwayat Shahih Bukhari.
Lalu dia menembus langit yang ketiga Rasul shallallahu 'alaihi wasallam dan berkatalah Jibril
“Bukakan seluruh pintu langit” Berkatalah Malaikat langit ke tiga :
“Siapa Yang bersamamu wahai Jibril, sampai aku harus membukakan pintu
langit ketiga ini” Jibril berkata : “Muhammad
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam” maka berkata para malaikat dengan ucapan
yang sama “apakah sudah di utus?” dijawab oleh Jibril as : “Sudah”
“Selamat datang untuknya semulia-mulia yang datang di pintu langit ke tiga”
Pintu langit ketiga dibuka dan Rasul shallallahu 'alaihi wasallam
bertemu dengan Nabiyallah Yusuf a.s., Lantas Beliau naik kelangit ke
empat dengan sambutan yang sama di buka pintu langit ke empat untuk
Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, disambut oleh para
Malaikat dan para Nabi, di sambut di langit ke empat Oleh Nabi Idris a.s
lantas di langit ke lima di sambut pula oleh para Nabi di langit keenam
di sambut Oleh Nabiyallah Musa a.s, dalam satu Riwayat di dalam Shahih
Bukhari didalam riwayat lainnya oleh Nabiyallah Ibrahim juga dalam
Shahih Bukhari teriwayatkan, dalam langit ke tujuh berjumpa dengan
Nabiyallah Musa dalam Riwayat lainnya Nabiyallah Ibahim a.s, lantas
Rasul berkata setelah itu aku di naikkan ke Baitul Ma’mur yang tempatnya
tepat berada diatas Ka’bah, lantas aku berkata pada
Jibril, “apa ini wahai Jibril?”
Jibril berkata :
“ini Baitul Ma’mur, 70 ribu malaikat shalat setiap harinya dan keluar
dari Baitul Ma’mur 70 ribu dan tidak pernah kembali lagi terus keluar 70
ribu tepat diatas ka’bah al Musyarrafah tempatnya”
lantas
Rasul shallallahu 'alaihi wasallam dinaikan lagi sampai mendengar lauhul
mahfud (ketentuan takdir) sampai ia mendengar yaitu keputusan-keputusan
Allah subhanahu wata'ala lantas setelah itu di perintah untuk menghadap
langsung kepada Allah subhanahu wata'ala, Jibril berhenti tidak
meneruskan menemani lagi, karena dalam riwayat yang lainya Jibril
berkata : “aku tidak mampu terus menghadap kepada Allah karena tidak di
izinkan untuk menghadap, hanya engkau yang di izinkan untuk menghadap,
kalau aku naik aku akan hancur terbakar dengan cahaya hijab, dari
hijabnya Allah subhanahu wata'ala, cahaya dari 70 ribu tabir cahaya yang
menutupi makhluk dengan Al Khaliq, jika sampai aku ke hijab itu aku
akan terbakar” kata Jibril.
70 ribu tabir terbuka untuk Sayyidina
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dan Rasul shallallahu 'alaihi
wasallam, diriwayatkan didalam Shahih Bukhari berjumpa dengan Allah
subhanahu wata'ala, dan Allah subhanahu wata'ala telah berfirman :
“saat itu sangat dekat dia dengan Allah subhanahu wata'ala” (QS Annajm 8-9)
Diriwayatkah didalam Assyifa oleh Hujjatul Islam Al Qadhi’iyad alaihi
rahmatullah bahwa di saat itu Rasul shallallahu 'alaihi wasallam
menceritakan :
“saat aku naik menuju Mi’raj aku melihat
dilangit itu para malaikat gemuruh dengan dzikir dan tasbih dan warna
dan bentuk yang belum pernah aku lihat di permukaan bumi ada warna
seperti itu dan bentuk seperti itu dan kulihat hamparan surga itu
bentangan tanahnya adalah Misk yang di keringkan, minyak wangi yang
mengering dari indahnya di campur dengan berlian dan juga mutiara dan
kemudian aku sampai ketika menembus Muntahal khalai’iq (batas akhir
seluruh Makhluk) tidak lagi kudengar satu suarapun, sepi dan senyap,
tidak ada lagi bentuk dan warna warni dan saat itu akupun mendengar satu
suara :
b>“mendekat mendekat wahai Muhammad, tenangkan dirimu dari ketakutanmu wahai Muhammad”
maka beliau pun bersujud lalu berkata : Attahiyyatul
Mubaarakaatusshalawaatutthayyibaatu lillah“ (Rahasia keluhuran,
kebahagiaan, kemuliaan, keberkahan, milik Allah dan untuk Allah
subhanahu wata'ala)
maka aku mendengar jawaban kata Rasul :
Assalaamu alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakaatuh”, (Salam
sejahtera wahai Nabi dan Rahmatnya Allah, dan keberkahannya)
Maka
aku menjawab : “Assalaamu alaina, wa alaa ibaadillahisshaalihiin” (Salam
sejahtera bagi kami (yaitu aku dan ummatku), dan hamba hamba yg shali
(yaitu para nabi dan malaikat)
Beliau tidak mau mengambil
rahasia salam sejahtera dari Allah sendiri, tapi ingin menyertakan Ummat
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam dengan ucapan :
“salam sejahtera untuk kami dan para hamba Allah yang Shaleh yaitu para malaikat dan para Rasul dan Nabi”
Demikian sebagian ulama menjelaskan.
maka di wajibkannya 50 waktu shalat,
lantas beliau turun berjumpa dengan Nabiyallah Musa As,
“apa yang dikatakan Tuhanmu?”
“aku di berikan hadiah untuk membawa shalat 50 waktu”
“baliklah..!, bani Israil tidak mampu melakukan 50 waktu apalagi
ummatmu, Ummatmu lebih pendek usianya, lebih lemah, lebih tidak berdaya,
balik lagi minta kekurangan”
maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallam kembali di kurangi 10 waktu, ketika meminta kekurangan seraya berkata :
“Wahai Allah sungguh Ummatku sudah sangat lemah dibanding ummat-ummat
sebelumnya” Maka Allah subhanahu wata'ala menguranginya 10 menjadi 40
waktu,
Dia turun pada Nabiyallah Musa, Musa a.s berkata :
“apa yang kau dapat, di kurangi berapa?”
Rasul saw menjawab : “sepuluh”
“balik lagi, 40 waktu tidak mampu ummatmu, minta dikurangi lagi, minta keringanan”
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam balik lagi pada Allah,
dikurangkan lagi 10 hingga demikian sampai 5 waktu yaitu beliau bulak
balik demi minta keringanan.
Didalam salah satu riwayat
Nabiyallah Musa a.s itu ketika beliau a.s diriwayatkan didalam riwayat
yang tsiqah (riwayat yang kuat), saat beliau mendengar firman Allah Swt
di bukit Tursina maka itu bukan di langit, tapi di bukit Tursina saat ia
mendengar firman Allah Swt di bukit Tursina, ia pun turun di bukit
tursina ia menutup telingannya dari semua suara benda dan hewan karena
ia tidak tahan mendengar buruknya suara benda dan hewan karena telah
mendengar suara yang sangat begitu lembut dan indah mewakili firmannya
Allah Swt tidak kuat mendengar suara air, suara burung, suara manusia,
suara hewan menyakiti telinga Musa a.s, itu Nabiyallah Musa a.s di dunia
maka bercahaya terlihat diwajah Nabiyallah Musa dilihat oleh istri dan
anak-anaknya demikian terang benderang wajahmu Nabiyallah Musa As
berkata : aku tadi mendapat firman Allah Swt, maka ketika di malam isra’
wal mi’raj beliau Musa a.s melihat Rasul Saw kembali kehadapan Allah
Swt dengan wajah yang terang benderang bias dari cahaya Rabbul’alamin
subhanahu wata'ala,
Nabiyallah Musa a.s bahkan mencari alasan
supaya Muhammad kembali lagi ke atas supaya bisa balik lagi, jumpa lagi,
melihat lagi cahaya keindahan Allah, wajah Beliau bagaikan cermin yang
mencerminkan cahaya keagungan Ilahi, balik lagi keatas, balik lagi
hingga berkali kali Nabi Musa a. bisa menikmati bias dari cahaya
keindahan Rabbul’alamin yang terlihat di wajah Sayyidina Muhammad Saw
dan setelah itu Nabiyallah Musa pun ketika Rasul berkata :
“sudah cukup 5 waktu tadi sudah di beri pahala 50 waktu oleh Allah subhanahu wata'ala”
kembali lagi,
Rasul berkata : “aku sudah malu, karna Allah Swt sudah berfirman : “
Aku sudah lewatkan dan sudah jalankan fardhu Ku untuk hamba-hamba
Ku”(Shahih Bukhari)
yaitu Allah Swt telah menentukannya dan tidak
lagi merubahnya 5 waktu, Allah Maha tahu shalat itu 5 waktu bukan 50
waktu, namun Allah ingin memberi isyarat kepada sang Nabi dan kepada
ummat beliau yaitu kita berapa besarnya rindu kita kepada Allah Swt,
berapa besarnya rindu Allah pada kita, Allah meminta 50 kali kita
menghadap, kita 5 kali saja ada yang masih malas dan keberatan, berapa
cinta Allah kepada kita, berapa cinta kita kepada Allah, Allah minta 50
kali, karena kita lemah kita diberi 5 kali tapi sama dengan 50 waktu
seakan akan 50 kali menghadap Allah, inilah cinta nya Rabbul’alamin
kepada mu.
Oleh : Sayyidi Munzir Al-Musawa
SUMBER:
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=10151631801256257&id=204076471256
Tidak ada komentar:
Posting Komentar