Puasa di Bulan Rajab
Pada dasarnya berpuasa di seluruh bulan dalam setahun disyari’atkan
kecuali ramadhan atau pada waktu-waktu yang dilarang untuk berpuasa,
seperti : dua hari raya, hari-hari tasyriq, hari jum’at. Sedangkan
berpuasa di bulan ramadhan adalah diwajibkan.
Seseorang diperbolehkan berpuasa senin kamis, tiga hari dalam
sebulan, atau puasa Daud pada bulan manapun dalam setahun termasuk
didalamnya bulan rajab.
Hal demikian berdasarkan keumuman dalil-dalil
yang menerangkan tentang puasa-puasa sunnah, diantaranya :
1. Diriwayatkan dari Abu Hurairoh bahwa Nabi saw sering berpuasa pada hari senin dan kamis.” (HR. Ahmad dengan sanad shahih)
2. Dari Abu Dzar al Ghifari berkata bahwa Rasulullah saw pernah
memerintahkan kami agar berpuasa sebanyak tiga hari pada setiap bulan,
yaitu apa yang dinamakan dengan hari putih; tanggal ketiga belas,
keempat belas dan kelima belas.’ Nabi saw bersabda,”Itu semua seperti
berpuasa sepanjang waktu.” (HR. An Nasai dan dishahihkan oleh Ibnu
Hibban)
3. Diriwayatkan dari Abdullah bin Amar bahwa Rasulullah saw telah
bersabda,”Puasa yang paling disukai Allah adalah puasa Daud dan shalat
yang paling disukai Allah adalah shalat Daud. Dia tidur sepanjang malam,
bangun sepertiganya, lalu tidur seperenamnya dan ia berpuasa satu hari
lalu berbuka satu hari.” (HR. Ahmad)
Hal ini seperti yang dikatakan oleh Imam Nawawi bahwa tidak ada
pelarangan tentang berpuasa di bulan rajab dan juga tidak ada
penganjurannya karena bulan rajabnya itu sendiri akan tetapi berpuasa
pada dasarnya disunnahkan. Didalam sunnan Abu Daud bahwa Rasulullah saw
menganjurkan berpuasa di bulan-bulan haram dan rajab adalah salah
satunya.
(Shahih Muslim bi Syarhin Nawawi juz VIII hal 56)
(Shahih Muslim bi Syarhin Nawawi juz VIII hal 56)
Dan tidak ddiapat riwayat shahih yang menjelaskan tentang berpuasa
rajab dikarenakan keutamaan yang ada didalam bulan itu. Diantara
hadits-hadits itu adalah :
1. Diriwayatkan dari Abu Sa’id al Khudriy bahwa Rasulullah saw
bersabda,”Rajab adalah bulan Allah, sya’ban adalah bulanku dan ramadhan
adalah bulan umatku. Barangsiapa yang berpuasa rajab dengan keimanan dan
penuh harap maka wajib baginya keredhoan Allah yang besar, akan
ditempatkan di firdaus yang tertinggi. Barangsiapa yang berpuasa dua
hari dari bulan rajab maka baginya pahala yang berlipat dan setiap
takarannya sama dengan berat gunung-gunung di dunia dan barangsiapa
berpuasa tiga hari dari bulan rajab maka Allah akan menjadikan puasa itu
sebuah parit yang lebarnya satu tahun perjalanan diantara dirinya
dengan neraka…” Ibnul Jauzi mengatakan bahwa hadits ini maudhu’ (palsu).
2. Diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah saw
bersabda,”Barangsiapa yang berpuasa tiga hari dari bulan rajab maka
Allah tetapkan baginya puasa sebulan. Barangsiapa berpuasa tujuh hari
dari bulan rajab maka Allah tutupkan baginya tujuh pintu-pintu neraka.
Barangsiapa yang berpuasa delapan hari dari bulan rajab maka Allah
bukakan baginya delapan pintu-pintu surga dan barangsiapa yang berpuasa
setengah bulan rajab maka Allah tetapkan baginya keredhoan-Nya dan
barangsiapa yang ditetapkan baginya keredhoan-Nya maka Dia tidak akan
mengadzabnya. Dan barangsiapa yang berpuasa selama bulan rajab maka
Allah akan menghisabnya dengan hisab yang mudah.” Ibnul Jauzi mengatakan
bahwa hadits ini tidak benar karena diantara para perawinya terdapat
Aban. Syu’bah mengatakan bahwa berzina lebih aku sukai daripada aku
meriwayatkan hadits dari Aban. Ahmad, Nasai dan Dauquthni mengatakan
bahwa hadits ini tidaklah diambil karena didalamnya terdapat Amar bin al
Azhar. Ahmad mengatakan bahwa hadits ini maudhu’u (palsu). (Al
Maudhu’at juz II hal 205 – 206)
Tentang permasalahan ini, Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan didalam
kitabnya “Tabyiinul ‘Ajb” hal 23 bahwa tidak terdapat riwayat tentang
keutamaan dari bulan rajab, tidak puasa di bulan itu, tidak berpuasa
sedikit saja dari bulan itu dan tidak pula mengerjakan qiyamullail yang
dikhususkan di bulan itu.
Imam Ibnul Qayyim mengatakan didalam kitab “al Muniful Manar” hal 151
bahwa seluruh hadits yang menyebutkan bulan rajab, melakukan shalat
disebagian malam-malam di bulan itu maka ia adalah pendusta dan
pembohong.” (Silsilatul Ahaditsil Wahiyah juz II hal 222)
SUMBER:
http://www.eramuslim.com/puasa/puasa-di-bulan-rajab.htm
SUMBER:
http://www.eramuslim.com/puasa/puasa-di-bulan-rajab.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar