dakwahforlast.blogspot.com - Sebagai agama terakhir yang
sempurna, Islam memiliki karakteristik (baca; khasa’ish) yang
membedakannya dengan agama-agama yang terdahulu. Di antara karakteristik
Islam adalah:
Pertama:
Rabbaniyah (الربانية)
Karakter pertama dinul Islam, adalah bahwa Islam merupakan agama yang
bersifat rabbaniyah, yaitu bahwa sumber ajaran Islam, pembuat syariat
dalam hukum (baca; perundang-undangan) dan manhajnya adalah Allah SWT,
yang diwahyukan kepada Rasulullah SAW, baik melalui Al-Qur’an maupun
sunnah. Allah SWT berfirman QS. 32: 1-3:
الم * تَنْزِيلُ الْكِتَابِ لاَ رَيْبَ فِيهِ مِنْ رَبِّ
الْعَالَمِينَ * أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ بَلْ هُوَ الْحَقُّ مِنْ
رَبِّكَ لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا أَتَاهُمْ مِنْ نَذِيرٍ مِنْ قَبْلِكَ
لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ*
“Alif Laam Miim. Turunnya Al Qur’an yang tidak ada keraguan
padanya, (adalah) dari Tuhan semesta alam. Tetapi mengapa mereka (orang
kafir) mengatakan: “Dia Muhammad mengada-adakannya”. Sebenarnya Al
Qur’an itu adalah kebenaran (yang datang) dari Tuhanmu, agar kamu
memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang
yang memberi peringatan sebelum kamu; mudah-mudahan mereka mendapat
petunjuk.”
Dengan karakteristik ini, Islam sangat berbeda dengan agama manapun
yang ada di dunia pada saat ini. Karena semua agama selain Islam, adalah
buatan manusia, atau paling tidak terdapat campur tangan manusia dalam
pensyariatannya.
Kedua:
Syumuliyah / universal (الشمولية)
Artinya bahwa karakteristik Islam adalah bahwa Islam merupakan agama
yang universal yang mencakup segala aspek kehidupan manusia. Menyentuh
segenap dimensi, seperti politik, ekonomi, pendidikan, kebudayaan dsb.
Mengatur manusia dari semenjak bangun tidur hingga tidur kembali.
Merambah pada pensyariatan dari semenjak manusia dilahirkan dari perut
ibu, hingga ia kembali ke perut bumi, dan demikian seterusnya.
Perhatikan firman Allah QS. 2: 208.
Imam Syahid Hasan Al-Banna mengemukakan: “Islam adalah sistem yang
syamil ‘menyeluruh’ mencakup semua aspek kehidupan. Ia adalah negara dan
tanah air, pemerintah dan umat, moral dan kekuatan, kasih sayang dan
keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu pengetahuan dan hukum,
materi dan kekayaan alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah,
pasukan dan pemikiran. Sebagaimana juga ia adalah aqidah yang murni dan
ibadah yang benar, tidak kurang tidak lebih.”
Ketiga:
Tawazun/ Seimbang (التوازن)
Karakter ketiga agama Islam adalah bahwa Islam merupakan agama yang
tawazun (seimbang). Artinya Islam memperhatikan aspek keseimbangan dalam
segala hal; antara dunia dan akhirat, antara fisik manusia dengan akal
dan hatinya serta antara spiritual dengan material, demikian seterusnya.
Pada intinya dengan tawazun ini Islam menginginkan tidak adanya
‘ketertindasan’ satu aspek lantaran ingin memenuhi atau memuaskan aspek
lainnya, sebagaimana yang terdapat dalam agama lain. Seperti tidak
menikah karena menjadi pemuka agamanya, atau meninggalkan dunia karena
ingin mendapatkan akhirat. Konsep Islam adalah bahwa seorang muslim yang
baik adalah seorang muslim yang mampu menunaikan seluruh haknya secara
maksimal dan merata. Hak terhadap Allah, terhadap dirinya sendiri,
terhadap istri dan anaknya, terhadap tetangganya dan demikian
seterusnya.
Keempat:
Insaniyah (الإنسانية)
Karakter yang keempat adalah bahwa Islam merupakan agama yang
bersifat insaniyah. Artinya bahwa Islam memang Allah jadikan pedoman
hidup bagi manusia yang sesuai dengan sifat dan unsur kemanusiaan. Islam
bukan agama yang disyariatkan untuk malaikat atau jin, sehingga manusia
tidak kuasa atau tidak mampu untuk melaksanakannya. Oleh karenanya,
Islam sangat menjaga aspek-aspek ‘kefitrahan manusia’, dengan berbagai
kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam diri manusia itu sendiri.
Sehingga dari sini, Islam tidak hanya agama yang seolah dikhususkan
untuk para tokoh agamanya saja (baca: ulama). Namun dalam Islam semua
pemeluknya dapat melaksanakan Islam secara maksimal dan sempurna. Bahkan
bisa jadi, orang awam akan lebih tinggi derajatnya di hadapan Allah
dari pada seorang ahli agama. Karena dalam Islam yang menjadi standar
adalah ketakwaannya kepada Allah.
Kelima:
Al-Adalah / adil (العدالة)
Karakteristik Islam berikutnya, bahwa Islam merupakan agama keadilan,
yang memiliki konsep keadilan merata bagi seluruh umat manusia,
termasuk bagi orang yang non muslim, bagi hewan, tumbuhan atau makhluk
Allah yang lainnya. Keadilan merupakan inti dari ajaran Islam, apalagi
jika itu menyangkut orang lain. Allah berfirman: (QS. 5: 8)
اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Berbuat adillah kalian, karena keadilan itu dapat lebih
mendekatkan kalian pada ketaqwaan. Dan bertakwalah kalian kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kalian kerjakan.”
Inilah beberapa karakteristik terpenting dari agama Islam. Di luar
kelima karakteristik ini, sesungguhnya masih banyak karakteristik Islam
lainnya. Kelima hal di atas hanyalah sebagai contoh saja.
Penutup
Inilah sekelumit informasi mengenai Al-Islam, yang tidak lain dan
tidak bukan adalah agama yang benar-benar bersumber dari Allah SWT, yang
tiada keraguan sedikit pun mengenai kebenarannya. Islam merupakan agama
sempurna yang menyempurnakan agama-agama terdahulu yang sudah banyak
dikotori oleh campur tangan pemeluknya sendiri.
Tiada jalan bagi kita semua melainkan hanya menjadikan Islam sebagai
pegangan hidup dalam segala hal, dalam beribadah, bermuamalah,
berpolitik, berekonomi, berpendidikan, bersosial dan lain sebagainya.
Kebahagiaan merupakan hal yang insya Allah akan dipetik, oleh
mereka-mereka yang memiliki komitmen untuk melaksanakan Islam secara
kaffah, sebagaimana para pendahulu-pendahulu kita. Semoga Allah
menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang baik. Aamiin.
Wallahu A’lam Bishawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar